Sabtu, 27 Juli 2013

Sosok Kreatif Yang Menjadi Walikota Bandung 2013-2018

Ini lah sosok orang Indonesia yang menginspirasi saya, Ridwan Kamil atau sering disebut kang Emil. Beliau merupakan dosen Arsitektur di ITB Bandung yang memiliki berbagai aktivitas sosial dan banyak meraih prestasi di luar dan di dalam negeri. Dan sekarang menjadi walikota Bandung yang baru.

Ada sedikit biodata beliau.
Ridwan Kamil lahir pada 4 Oktober 1971 di Bandung dari pasangan Dr. Atje Misbach SH (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Ayahnya  adalah Doktor Fakultas Hukum UNPAD sementara ibunya dosen farmasi UNISBA dan staff ahli LPPOM MUI Jabar.  Ridwan Kamil asli orang Sunda. Darah Sunda itu berasal dari kedua orangtuanya. Ayahnya asli Subang dan ibu dari Tasikmalaya dan kedua kakeknya yang berasal dari Situ Bagendit Garut.
Sejak kecil Ridwan Kamil hidup dengan sederhana. Sarapan dengan menu telor dadar yang dibagi rata dengan 4 saudaranya. Naik angkot dari Dago ke SD Banjarsari di Jalan Merdeka. Hidup sederhana layaknya masyarakat lain.
Ridwan Kamil diasuh dengan nasehat untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak. Moral dan etika juga menjadi nilai utama yang diajarkan  ayahnya yang merupakan keturunan kiai Muhyidin yang dikenal dengan Mama Pagelaran pendiri tiga pesantren di Sumedang dan Subang serta Pamannya KH Atang Abdul Quddus (alm), Imam Mesjid Agung Subang serta ketua MUI Kab Subang. Ridwan Kamil sendiri pernah nyantri di pesantren pagelaran III yg dipimpin oleh pamannya KH Oom Abdul Qoyyum (alm)
Pendidikannya
Prestasinya
liat aja di wikipedia kebanyakan soalnya http://id.wikipedia.org/wiki/Ridwan_Kamil  : D.
Filosofi beliau 
Hidup adalah udunan (kolaborasi), Ridwan kamil memegang teguh filosofi ini. Banyak permasalahan publik bisa terpecahkan oleh jurus jitu kolaborasi ini. Percaya bahwa kota di masa depan harus dibangun dengan konsep babarengan, Ridwan Kamil mendirikan banyak komunitas sosial di masyarakat seperti Bandung Creative City Forum (BCCF), gerakan Indonesia Berkebun, Bandung Citizen Journal, Konsep One Village One Playground dll. Intinya, semua permasalahan yang ada di masyarakat bisa diatasi dengan kerja sama dan gotong royong.
Ridwan Kamil mencontohkan tentang terlantarnya 300 taman kota di Bandung karena alasan tak adanya dana. Ketika taman kota terlantar ini diumumkan pada warga dan komunitas kota, ternyata ada 300 komunitas yang siap mengadopsi dan memelihara taman tersebut. Bahkan setiap taman bisa diberi tema sesuai dengan komunitas yang memeliharanya. Solusi yang begitu sederhana.

Hidup adalah udunan (kolaborasi)

 Ada tayangan di Kick Andy juga :)

silakan menyimak semoga memberi inspirasi untuk selalu berkarya dan berkeratifitas.

Sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar