Pada saat ini seluruh wilayah Indonesia mengalami cuaca hujan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan terjadi pada akhir Januari sampai awal Februari 2014. Tinggi dan lamanya curah hujan saat puncak musim hujan mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan.
Perubahan kondisi lingkungan dapat menyebabkan pergeseran dari segitiga epidemiologi. Segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviroment). Pergeseran tersebut apabila menguntungkan Agnet (Penyakit) dapat mengganggu kesehatan Host (Manusia). Oleh sebab itu peran lingkungan (Enviroment) sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan pencegahan suatu penyakit.
Musim hujan dapat merupah kondisi lingkungan menjadi lebih potensial untuk agent penyakit. Tingkat kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme seperti virus, bakteri, dan parasit untuk lebih tahan terhadap lingkungan. Pada musim hujan pula tingginya curah hujan menyebabkan terjadinya banjir. Banjir yang melanda suatu tempat menyebabkan masyarakat menggungsi kesuatu tempat dengan kepadatan yang tinggi. Tempat tersebut menjadi tempat yang potensial untuk perkembangan dan penularan berbagai penyakit. Para pengungsi juga tidak memperhatikan kesehatan diri sendiri dan lingkungan.
Penyakit-Penyakit Yang Sering Muncul
Penyakit Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygine). Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi maka potensi banjir meningkat. Banjir berkaitan erat dengan kebersihan, pada saat banjir sumber-sumber air minum masyarakat khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar, sehingga ketersediaan air bersih menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.
Untuk menanggulangi penyakit diare dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah buang air besar; merebus air minum hingga mendidih; menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal; dan segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala Diare.
Selain Diare, penyakit Demam Berdarah juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai pada saat musim hujan, karena akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti. Sering kali pada musim hujan akan banyak genangan air dan sampah yang dapat memicu berkembang biaknya nyamuk tersebut.
Penyakit ketiga yang menjadi catatan untuk diwaspadai masyarakat adalah Leptospirosis. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui hewan. Di Indonesia hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus, melalui kotoran air kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut potensi terinfeksi dan akan jatuh sakit. Langka-langkah untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan hindari bermain air pada saat banjir, terutama pada saat luka; Gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir; dan Segera berobat ke sarana kesehatan apabila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil.
Keempat adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit tersebut dapat berupa batuk, demam, dapat disertai sesak napas, nyeri dada.Penangganan penyakit ini dilakukan dengan cara, istirahat; pengobatan simtomatis sesuai gejala; meningkatkan daya tahan tubuh; menutup mulut ketika batuk dan tidak meludah sembarangan agar orang di sekitar tidak tertular oleh penyakit tersebut. Salah satu tempat yang dapat menimbulkan terjangkitnya penyakit ISPA adalah pengungsian, karena disana berkumpulnya banyak orang.
Pada musim banjir yang menjadi masalah kesehatan lainnya adalah penyakit kulit, berupa infeksi atau alergi, karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik. Seperti pada ISPA, tempat berkumpulnya orang khususnya di pengungsian juga berperan dalam penularan infeksi kulit.
Penyakit yang perlu diwaspadai masyarakat, yaitu penyakit saluran cerna seperti demam tifoid. Faktor kebersihan makanan memegang peranan penting dalam terjangkitnya penyakit tersebut. Selain itu dapat terjadi perburukan penyakit kronik yang memang sudah diderita, karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan yang menimbulkan banjir.[Sumber]
Oleh karena itu masyarakat diminta menjaga kesehatan diri dan lingkungan agar meminimalisir risiko terkena penyakit di musim hujan. Berikut adalah beberapa langkah agar Anda terhindar dari penyakit di musim hujan:
1. Sedia Payung Sebelum Hujan
2. Segera Mandi Setelah Kehujanan
3. Olahraga Rutin Jangan Ditinggalkan
4. Menjaga Kebersihan tangan
5. Minum Air yang cukup
6. Mengatur Pola Makan
7. mengkonsumsi multivitamin
8. Istirahat yang cukup
9. Memakai pakaian yang kering
10. Selalu membersihkan lingkungan sekitar
11. Apabila sakit langsung menghubungi dokter terdekat.
2. Segera Mandi Setelah Kehujanan
3. Olahraga Rutin Jangan Ditinggalkan
4. Menjaga Kebersihan tangan
5. Minum Air yang cukup
6. Mengatur Pola Makan
7. mengkonsumsi multivitamin
8. Istirahat yang cukup
9. Memakai pakaian yang kering
10. Selalu membersihkan lingkungan sekitar
11. Apabila sakit langsung menghubungi dokter terdekat.
"Jaga diri kita, keluarga, dan lingkungan dari berbagai penyakit saat musim hujan"
Salut ky...
BalasHapusaku masih random banget nulisnya, masih kemana2...
Sukses ya blognya :)